Breaking News
light_mode
Trending Tags
Maaf, tidak ditemukan tags pada periode waktu yang ditentukan.
Beranda » Pemerintahan » Disnaker Linggau Hadapi Dilema Antara Upah Normatif dan Atasi Pengangguran

Disnaker Linggau Hadapi Dilema Antara Upah Normatif dan Atasi Pengangguran

  • account_circle investigasi
  • calendar_month Jum, 13 Feb 2015
  • visibility 18

LUBUKLINGGAU, Jurnalindependen.com – Program pembinaan dan pengawasan hubungan industrial di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan terus dicanangkan Pemerintah Kota Lubuklinggau, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) melalui Kabid Pengawasan, Agussasi saat ditemui dikantornya, pagi tadi Jum’at (13/02/2015) mengatakan bahwa pengawasan yang dilakukan sesuai dengan Protap.

“Tahun 2014, setidaknya ada 6 kasus mengenai upah normatif yang sudah kita selesaikan tingkat mediasi,” katanya.

Ia menjelaskan apabila tidak ada kesepakatan antara pengusaha dan pekerja yang di mediasi disnaker maka salah satu pihak dapat melanjutkan ke Pengadilan Hubungan Industrial . Dalam masalah ini Disnaker sebagai penengah untuk membantu penyelesaiannya.

Selagi tidak ada permasalahan mengenai upah normatif, artinya antara pengusaha dan pekerja sepakat maka Disnaker tidak mempermasalahkannya.

Disnaker dalam masalah ini menghadapi dilema, satu sisi tugasnya mengurangi pengangguran satu sisi menerapkan peraturan upah normatif yang sesuai dengan Upah Minimum Pekerja.

Kalau kita mengharuskan mesti Upah Minimum maka pengusaha akan melakukan perampingan pekerja, maka timbullah pengangguran. Sementara kita punya program untuk mengurangi atau menekan angka pengangguran yang ada.

Mengenai target pemantauan paling tidak 8 perusahaan perbulan yang dibina oleh satu orang pegawai di Disnaker, sedangkan jumlah pegawai untuk pengawasan dan pembinaan 3 orang.

Target ini menurut Agussasi, mesti dicapai karena akan dilaporkan ke tingkat provinsi, pendanaannya pun dari provinsi. “Pendanaan program pengawasan dari Provinsi hanya untuk transpor saja,” ungkapnya. (as)

  • Penulis: investigasi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Disbun Mura Diduga Mark Up Jumlah Orang Berangkat Penas ke Malang

    • calendar_month Sen, 15 Jun 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 25
    • 0Komentar

    MUSIRAWAS — Tahun 2014 lalu, Pemerintah Kabupaten Musirawas, Provinsi Sumatera Selatan, melalui Dinas Perkebunan menganggarkan dana untuk Kegiatan Fasilitasi Kerjasama Regional, Nasional, Internasional, Penyediaan Hasil Produksi Pertanian, Perkebunan, Komplementer. Hanya saja dalam pelaksanaan peserta Penas yang berangkat ke Malang, Jawa Timur diduga Mark up jumlah peserta yang diberangkatkan. Berdasarkan data Perubahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (PDPA), […]

  • Misteri Tugu Pancoran dan Rahasia Harta Karun Soekarno

    • calendar_month Sel, 25 Agu 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Kawasan Pancoran kini menjadi salah satu titik kemacetan di Ibu kota Jakarta. Pada jam tertentu, kemacetan di persimpangan ini seolah mengunci dan sulit diurai. Kemacetan yang saling mengunci membuat lampu merah yang ditempatkan di perempatan tersebut seolah tak berguna. Saat lampu hijau pun kendaraan terkadang tetap tidak melintas karena jalan tertutup kendaraan dari arah lain. […]

  • Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat menerima penghargaan Tanda Kehormatan dari KTNA di Peda XVI Sumsel di Empat Lawang. Kamis (6/11/2025).

    Komitmen Dukung Kemajuan Pertanian, Wako Lubuk Linggau Terima Tanda Kehormatan KTNA di Ajang Peda Sumsel 2025

    • calendar_month Jum, 7 Nov 2025
    • account_circle investigasi
    • visibility 1.149
    • 0Komentar

    EMPAT LAWANG – Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat menerima penghargaan Tanda Kehormatan dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan kontribusinya dalam mendukung kemajuan sektor pertanian di Kota Lubuk Linggau. Wako Rachmat Hidayat menyebut Penghargaan tersebut merupakan bukti dan pengakuan atas upaya Pemkot Lubuk Linggau dalam mendorong transformasi teknologi […]

  • Warga Kebur Keluhkan Harga Raskin Rp 52.000,-/sack

    • calendar_month Sen, 25 Sep 2017
    • account_circle investigasi
    • visibility 25
    • 0Komentar

    MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com – Puluhan warga Desa Kebur, Kecamatan TP Kepungut merasa keberatan dengan harga tebus beras sejahtera/raskin Rp 52.000,-/sack (15 kg). Harga tebus sebenarnya sampai dititik distribusi desa Rp 16.000,-/kg atau Rp 24.000,-/sack (15 kg) walau ditambah ongkos transportasi desa menjadi tidak wajar karena harga melambung hingga 117%. Hal ini disampaikan Jon Heri saat gelar aksi […]

  • Diplomasi Sawit Tercoreng Karena Asap Karhutla

    • calendar_month Kam, 19 Sep 2019
    • account_circle investigasi
    • visibility 16
    • 0Komentar

    JAKARTA – Bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sedang terjadi saat ini merupakan etalase buruk bagi perjuangan diplomasi dagang Indonesia yang sedang berjuang meyakinkan Uni Eropa dan juga World Trade Organization (WTO) untuk mendukung produk sawit Indonesia. Pemerintah seharusnya menggunakan bencana Karhutla sebagai alat untuk membersihkan industri perkebunan sawit nasional dari perusahaan-perusahaan perusak […]

  • Harga Emas Hari ini, Antam & UBS ‘Naik’, Rabu 22 September 2021

    • calendar_month Rab, 22 Sep 2021
    • account_circle investigasi
    • visibility 34
    • 0Komentar

    HARGA Emas Batangan 24 Karat hari ini, Rabu (22/09/2021), di Pegadaian, cetakan Antam maupun UBS ‘Naik”. Data dari laman resmi pegadaian, emas cetakan UBS ukuran terkecil 0,5 gram dijual Rp486.000,- naik Rp1.000,- dari harga kemarin dan ukuran 1 gram dijual Rp912.000,- juga naik Rp2.000,- dari harga kemarin. Untuk emas Antam ukuran terkecil 0,5 gram dan […]

expand_less