JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kala (Wapres JK) menyaksikan langsung penandatangan dokumen pola kemitraan (MoU) Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) antara Bupati Musi Rawas H Hendra Gunawan bersama enam Bupati yang mewakili 162 Bupati dan Walikota se-Indonesia dengan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Mitra Perusahaan dilaksanakan dalam acara Jakarta Food Security Summit -4 (JFSS -4) dipusatkan di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta. Kamis (08/03/2018).
Forum yang dilaksanakan oleh Organisasi Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mengambil tema Pemerataan Ekonomi Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan melalui Kebijakan dan Kemitraan yang diikuti 1.510 peserta dari seluruh penjuru nusantara itu dibuka Wapres Jusuf Kala dan dihadiri Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani serta beberapa Menteri Kabinet kerja dan beberapa mantan menteri diantaranya Haryono Suyono, Emil Salim dan lainnya.
Wapres dalam sambutanya menyampaikan, isu permasalahan ketahanan pangan bukan hanya terjadi didalam negeri namun di seluruh dunia juga menjadi isu yang terus dibahas.
Persoalan ketahanan pangan ini tidak hanya dapat diatasi dengan luasan lahan tapi bisa tertangani dengan kemajuan teknologi di sektor pertanian.
Dengan pertumbuhan penduduk yang terus bertambah, setidaknya meningkat 3 persen setiap tahunnya. Saat usia negara Indonesia 100 tahun pada 2045 mendatang penduduk Indonesia akan meningkat menjadi 350 juta jiwa atau 100 juta lebih tinggi dari jumlah populasi saat ini, sementara pada saat itu penduduk dunia saat itu akan mencapai 9 miliar. Melihat dari angka ini, maka akan berdampak pada kebutuhan pangan yang terus naik, sehingga harus ditingkatkan kuantitas dengan cara meningkatkan produksi melalui teknologi.
Mengakhiri sambutanya, JK mengharapkan dalam mengatasi tantangan pangan pemerintah dan pengusaha agar terus berkoordinasi untuk menerapkan teknologi yang maju dan terus melakukan riset terhadap teknologi pangan sehingga bangsa ini dapat bersaing dengan Negara lainnya dalam memproduksi pangan dan kedepan swasembada pangan dapat terwujud.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani pada kesempatan itu mengatakan, peranan petani sangat menentukan dalam mencapai ketahanan pangan namun hal ini dapat dicapai jika tingkat kesejahteraan petani yang baik pula. Peningkatan kesejahteraan petani ini, lanjutnya salah satunya dengan melakukan pemberdayaan para petani untuk mewujudkan pemerataan perekonomian di Indonesia.
Dikatakanya, sudah ada 24 perusahaan yang ikut dalam program kemitraan kali ini dengan menerapkan cloosed-loop , yaitu program tertutup yang terintegrasi melibatkan petani, koperasi, perbankan, para pengusaha sebagai off taker dalam menciptakan good governance practice.
Mengangkat tema Pemerataan Ekonomi Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Melalui Kebijakan dan Kemitraan, JFSS ke-4 ini berfokus pada akses lahan pertanian di mana petani memiliki akses legal terhadap lahan, sesuai dengan skala ekonomi petani. Pengembangan komoditas pangan diharapkan dapat berlangsung berdasarkan klasterisasi dan zonasi..
Sementara itu Bupati Mura H Hendra Gunawan mengaku begitu bersemangat dengan telah ditandatanganinya dokumen pola kemitraan antara Pemerintah daerah dengan Kemendes PDTT RI dan Mitra perusahaan. Terlebih Bupati H Hendra Gunawan mendapatkan kesempatan melakukan penandatangan langsung disaksikan Wapres JK dan beberapa menteri kabinet kerja. Moment tersebut tentunya menambah semangat semua jajaran pemerintah daerah bersama masyarakat untuk membangun daerah, mempercepat pengentasan kemiskinan dan melepaskan status tertinggal yang sudah sangat lama disandang Bumi Lan Serasan Sekentenan.
Pola kemitraan Prukades ini konsepnya adalah pengembangan hilirisasi produk-produk unggulan daerah yang diarahkan di kawasan perdesaan, agar tercipta nilai tambah di kawasan perdesaan, penciptaan lapangan kerja di desa dan ada jaminan pemasaran oleh mitra usaha.
Dengan demikian lanjut Bupati, diharapkan pertumbuhan ekonomi akan tercipta dan pengentasan kemiskinan serta ketertinggalan daerah dapat dicapai. Selain itu pengelolaanya diharapkan dapat dilakukan oleh BUMDes atau BUMDes bersama. Dan yang pasti keterlibatan pihak swasta dalam hal ini tidak akan mengurangi hak-haknya para petani.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Mura H Mefta Joni menyampaikan penandatangan MoU tersebut dilaksanakan secara simbolis di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta dan penandatangan lajutan serta pemecahan rekor MURI di Hotel Sultan Jakarta.
Dimulai dengan penandatangan secara simbolis oleh tujuh bupati dimana Bupati Musi Rawas H Hendra Gunawan salah satunya yang naik ke podium melakukan penandatanganan disaksikan langsung Wapres JK yang juga sekaligus memberikan arahan atau pidato dalam acara JFSS-4 di JCC tersebut.
Selain Bupati H Hendra Gunawan, enam bupati yang melakukan penandatanganan mewakili 162 bertambah dari awalnya hanya 102 bupati diantaranya adalah Bupati Banjar, Kota Ambon, Mesuji dan
Pandeglang. Dijelaskan Mefta Joni, penandatanganan MoU Prukades tersebut merupakan tindaklanjut dari beberapa upaya pertemuan dannpembahasan dengan Kemendes PDTT RI termasuk hasil dari kunjungan Menteri Desa PDTT RI Eko Putro Sandjojo ke Musi Rawas beberapa waktu lalu.
Dikatakan Mefta, Penandatanganan MoU Prukades ini dalam rangka percepatan pembangunan kawasan perdesaan dan penguatan perekonomian masyarakat desa dan daerah. Dimana Kemendes PDTT RI terus menggalang berbagai pihak dalam hal ini perusahaan untuk untuk terlibat aktif berkontribusi positif dalam pengembangan program Prukades.
Untuk Kabupaten Musi Rawas sendiri sebelumnya telah menyampaikan enam produk unggulan kepada Kemendes PDTT RI untuk dibantu pengembangannya dengan sentuhan perusahaan. Upaya tersebut berhasil dimana produk unggulan Musi Rawas tersebut menjadi salah satu komoditi yang akan dibantu dengan peran aktif perusahaan, bahkan oleh Mendes PDTT RI Eko Putro Sandjojo beberapa waktu lalu, Bupati H Hendra Gunawan sudah dipertemukan dengan petinggi beberapa perusahaan besar.
Enam produk unggulan Musi Rawas yang telah disampaikan dan dibantu pengembangannya oleh perusahaan adalah produk Jagung dengan pembibitan ternak sapi. Selanjutnya produk kelapa sawit, padi, ternak ikan, kopi dan karet.
Sementara itu ditambahkan Nanti Kasih, ada 162 bupati dan walikota dari 27 provinsi se-Indonesia yang menandatangani MoU Prukades. Sumsel sendiri ada tujuh yakni Musi Rawas, Muba, Banyu Asin, Muara Enim, OKI, OKU Selatan dan OKU Timur. Sementara ada 42 mitra pembangunan dan perusahaan yang akan berperan aktif mendukung program Prukades.
Dalam penandatanganan MoU simbolis salah satunya Bupati menandatangani komitmen dengan PT Nusantara Coffe diketahui Kemendes PDTT RI dimana perusahaan tersebut komitmen untuk mengembangkan produk unggulan Kopi Selangit. Dilanjutkan penandatangan MoU dengan enam perusahaan nasional lainnya untuk mengembangkan enam produk unggulan perdesaan di Musi Rawas.
Untuk Perusahaan yang terlibat dalam MoU tersebut secara keseluruhan yakni Perum BULOG, FKPPJN, ICS Kopi Alam Kerintji, Majestic Buana, PT. Aruna Jaya Nusantara, PT. Bens Prakarsa Murni, PT. Cocomas, PT. Fruit-ING Indonesia, PT. HQ CP, PT. Nusantara Coffe, PT. Mega Inovasi Organik, PT. Mitra BUMDes Nusantara, PT. PPI. Selanjutnya Sinarmas Group, Rikolto, Swisscontact, Yayasan Artha Graha Peduli, KPSU Solok Radjo, PT. Megah Utama Mentari.
Selanjutnya, Rajafarm Nusabakti International, PT.KIBIF, PT. SIDOMUNCUL, PT.Persona Lautan Nusantara, PT. Multi Harapan Utama (MHU), PT. Berau Coal (Sinar Mas Group), PT. Purinusa Ekapersada (APP Sinar Mas). PT. Asuransi Sinar Mas. Ada pula PT. Garuda Food Putra Putri Jaya, PT. Muria Sumba Manis (Djarum Group), PT. Kirana Megatara, Tbk. (Triputra Group), PT. Asal Jaya, PT. Toarco Jaya dan PT. Redz Bangun Papua.
Kemudian di pihak mitra pembangunan dihadiri oleh para pihak diantaranya Task Team Leader, Village Innovation Program, Bank Dunia, Direktur Program KOMPAK, Director of ILO for Indonesia & Timur Leste, Direktur Eksekutif MCA-Indonesia, Director of UNDP, IFAD Regional Asia Pasifik, Direktur Utama, Bank Negara Indonesia 1946, Direktur Utama, Bank Rakyat Indonesia dan Pimpinan Forum Pertides.
Suported by: diskominfo-mura