Breaking News
light_mode
Trending Tags
Maaf, tidak ditemukan tags pada periode waktu yang ditentukan.
Beranda » Bisnis » Belum Ada Pembelian Saham Freeport dari Pemerintah

Belum Ada Pembelian Saham Freeport dari Pemerintah

  • account_circle investigasi
  • calendar_month Rab, 17 Okt 2018
  • visibility 22

JAKARTA – Hingga saat ini belum ada pembayaran satu Rupiah pun yang dilakukan oleh PT Inalum sebagai wakil dari pemerintah dalam pembelian 51% saham PT Freeport. Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Dirut Inalum, dan Dirut Freeport Indonesia.

Pembayaran baru akan dilakukan setelah masalah isu lingkungan dapat diselesaikan. Kalau isu lingkungan tersebut tidak bisa terselesaikan dengan baik, maka transaksinya tidak akan terjadi. Dengan demikian masih dimungkinkan terjadinya batal divestasi kepemilikan saham 51% atas PT Freeport tersebut.

Realitas kondisi yang ada ini sungguh mengejutkan para Dewan di Komisi VII DPR. Karena dalam Rapat Tahunan MPR pada tanggal 16 Agustus 2018 lalu, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan bahwa Pemerintah telah menguasai 51% saham PT Freeport.  “Persepsi publik, tahunya kita sudah melakukan pembayaran atau membeli saham PT Freeport,” ujar Gus Irawan Pasaribu di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10).

Menanggapi pertanyaan Gus Irawan terkait besaran nilai untuk pengambilalihan saham PT Freeport, DIRUT Inalum menyampaikan bahwa nilai pengambilalihan saham PT Freeport kepada PT Inalum adalah 3,85 miliar US dollar atau sekitar 57 triliun rupiah.

“Kalau 100% nya dari nilai value PT Freeport yaitu sekitar 7,55 miliar US Dollar, maka sesuai temuan BPK akan ada kewajiban sebesar 13,59 miliar US Dollar atas nilai ekosistem yang dikorbankan akibat penambangan Freeport. Apakah dalam perjanjian-perjanjian yang ada, faktor lingkungan itu juga telah menjadi satu pertimbangan. Kalau itu dipertimbangkan, maka akan menjadi beban siapa,” tanya Gus Irawan.

Dikatakannya, kalau pemerintah telah masuk menjadi 51% pemegang saham di PT Freeport, kemudian harus ada rehabilitasi, sementara PT Freeportnya sendiri tidak punya uang, pasti untuk menanggung biaya rehabilitasi kerusakan lingkungan tersebut akan meminta dananya kepada pemegang saham.

“Sementara value PT Freeport hanya 7,55%, tetapi PT Freeport punya kewajiban 13,59 miliar US Dollar. Artinya yang kita beli ini adalah nilai minus,” tandasnya.

Sementara itu, Dirut Inalum mengatakan bahwa yang bertanggungjawab terhadap isu lingkungan adalah PT Freeport Indonesia. Namun sebagai pemegang saham resmi, nantinya PT Inalum akan mendukung PT Freeport Indonesia untuk bisa menyelesaikan masalah isu lingkungan itu.

“Kalau memang isu lingkungan tersebut tidak terselesaikan dan menyebabkan IUPK nya tidak bisa diterbitkan oleh Kementerian ESDM, maka tidak mungkin dilakukan pembayaran. Sebab sesuai condition presedent yang ada dalam perjanjian, salah satu isinya adalah mengharuskan diterbitkannya IUPK. Dan di dalam IUPK itu ada lampiran khusus mengenai penyelesaian isu lingkungan,” ujarnya.

Dijelaskannya, PT Inalum berusaha untuk menyelesaikan seluruh dokumen yang diperlukan, seperti izin dan kondisi-kondisi yang perlu diselesaikan hingga Desember 2018. PT Inalum juga akan memfinalisasi pendanaannya dan diharapkan pada bulan November sudah dapat diselesaikan sehingga transasksi siap untuk dilakukan pada bulan Desember. (dep/mp-DPR)

  • Penulis: investigasi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Holding Migas BUMN Terburu-Buru

    • calendar_month Sel, 13 Mar 2018
    • account_circle investigasi
    • visibility 21
    • 0Komentar

    JAKARTA Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir menyatakan kebijakan holding migas perusahaan BUMN terlalu terburu-buru hingga mengabaikan berbagai aspek sehingga berdampak pada pencaplokan PT PGN ke dalam PT Pertamina tidak menghasilkan kinerja optimal. Inas menjabarkan, diantara potensi masalah yang dianggap remeh oleh pemerintah dalam pemaksaan holding migas yakni terdapat penolakan pemegang saham […]

  • Hati-Hati Lewat Jalinteng Bingin Jungut Longsor

    • calendar_month Sen, 29 Des 2014
    • account_circle investigasi
    • visibility 17
    • 0Komentar

    MUSI RAWAS,Jurnalindependen.com — Pengendara sepeda motor maupun roda empat yang melintas di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sekayu-Lubuklinggau melalui Desa Bingin Jungut, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura) maupun sebaliknya  harus berhati-hati. Pasalnya disana jalannya longsor  sudah memakan 1/2 meter badan jalan. Tidak itu saja untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi kecelakaan, disana sudah dipasang papan […]

  • Pemkot Lubuklinggau Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Nasional Character Building

    • calendar_month Kam, 29 Agu 2019
    • account_circle investigasi
    • visibility 20
    • 0Komentar

    LUBUKLINGGAU – | Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lubuklinggau, H Rahman Sani membuka secara resmi Seminar Nasional Character Building Winning Mentality For Industrial Revolution 4.0 Siap Menuju Indonesia Mandiri 2034, di Gedung Bagas Raya Lubuklinggau, Kamis siang (29/08). Rahman Sani mengapresiasi penyelenggaraan acara tersebut, karena dianggap masih langka lagi pula menghadirkan Syafii Efendi pembicara Nasional, Trainer […]

  • Bank Mandiri Akan Salurkan CSR Motor Sampah ke Musi Rawas

    • calendar_month Kam, 6 Feb 2020
    • account_circle investigasi
    • visibility 20
    • 0Komentar

    LUBUKLINGGAU – | Bank Mandiri Cabang Watervang Lubuklinggau akan menyalurkan bantuan CSR berupa 1 unit motor (KTM) bak sampah Ke Pemkab Musi Rawas tahun ini. Hal ini disampaikan, Heru Kurniawan selaku Kepala Cabang Mandiri Watervang Lubuklinggau. “Tahun ini CSR ke Musi Rawas, 1 unit motor (KTM) bak sampah. Realisasinya sekitar bulan Maret atau April. Rencananya […]

  • Warga RT 09 Kelurahan Taba Pingin Pilih Swadaya Perbaiki Jalan

    • calendar_month Ming, 21 Jun 2020
    • account_circle investigasi
    • visibility 20
    • 0Komentar

    LUBUKLINGGAU – | Melihat kondisi jalan yang belum mendapatkan perhatian, Warga Rt 09 kelurahan Taba Pingin Kota Lubuklinggau berinisiatif melakukan gotong royong dalam rangka perbaikan jalan tepatnya di jalan Indah Rt 09 kelurahan Taba Pingin, Minggu 21 juni 2020. Gotong royong ini dilakukan dengan cara swadaya murni dari beberapa warga rt 09 dan dipimpin langsung […]

  • Empat Tahun NanSuko Jadikan Lubuklinggau Kota Terbaik Kedua di-Sumsel

    • calendar_month Sab, 1 Apr 2017
    • account_circle investigasi
    • visibility 24
    • 0Komentar

    LUBUKLINGGAU, Jurnalindependen.com – Genap sudah Empat tahun kepemimpinan NanSuko (Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe dan Wakil Walikota H Sulaiman Kohar), yang mana saat ini bisa dilhat dan dirasakan kemajuan yang dialami Kota Lubuklinggau.Kini Kota Lubuklinggau, telah menjadi Kota kedua setelah Palembang yang geliat ekonominya terbaik di Sumsel. Tercatat Kota ini semakin kondusif untuk […]

expand_less