Breaking News
light_mode
Trending Tags
Maaf, tidak ditemukan tags pada periode waktu yang ditentukan.
Beranda » Peristiwa » Diduga Kurang Pengawasan, Proyek Irigasi Tanpa Plang Nama Dikerjakan Asal Jadi

Diduga Kurang Pengawasan, Proyek Irigasi Tanpa Plang Nama Dikerjakan Asal Jadi

  • account_circle investigasi
  • calendar_month Sen, 3 Sep 2018
  • visibility 22

MUSIRAWAS – Diduga akibat kurang pengawasan, pengerjaan proyek irigasi di Desa Leban Jaya Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas ini disinyalir dimanipulasi oleh rekanan yang mengerjakannya.

Pantauan wartawan di lapangan Minggu (2/9), volume material batu bujang untuk pembangunan proyek yang tidak memiliki plang papan nama ini diduga dikurangi alias dimanipulasi.

Pasalnya terlihat jelas, materil batu bujang diduga hanya dipasang sekitar 10 centimeter di permukaannya saja, sementara di bagian bawah hanya mengandalkan gundukan tanah.

Untuk menutupi seolah batu terpasang dari dasar pondasi, oleh tukang yang mengerkannya langsung di plaster. Meski demikian, masih terlihat jelas, pondasinya tidak menggunakan batu alias hanya gundukan tanah.

Selain itu, ada juga di beberapa bagian pondasi hanya dipasang batu gunung untuk menghemat penggunaan batu bujang.

Sementara untuk lantainya, diduga hanya ditaburi acian semen bercampur pasir seadanya.

Selain materialnya diduga dimanipulasi, pengerjaan proyek ini juga diduga asal jadi. Sebab, bangunan irigasi ini lebih tinggi dari muara anak sungai yang tujuannya untuk mengaliri persawahan warga yang tidak lagi berfungsi itu.

”Masak pemasangan irigasi ini lebih tinggi dari permukaan air, bagaimana airnya mau masuk. Proyek ini kayaknya dikerjakan asal – asalan saja,” kata Agus warga setempat.

Agus juga mengatakan, material batu digunakan untuk pembangunan irigasi ini hanya sedikit, dan ada dua jenis batu.

“Papan nama proyek juga tidak ada, sehngga kita tidak tahu apa judul proyek ini, berapa dananya dan siapa rekanannya. Jika kondisi bangunannya seperti ini, bangunan irigasi ini tidak akan bertahan lama, paling hanya bertahan satu atau dua bulan saja,” katanya.

Sebagai warga negara jelas Agus, dia meminta tim turun kelapangan, sehingga anggaran yang digunakan pembangunan irigasi yang dibangun di kebun karet warga ini tidak terbuang begitu saja, dan disinyalir hanya dinikmati segelintir oknum yang meraup keuntungan besar dari proyek ini.

“Bila perlu dibongkar lagi dan dibangun ulang sesuai RAB nya. Tidak masuk akal jika proyek ini sudah dikerjakan sesuai RAB,” katanya.

Agus juga mengatakan, jika pihak terkait tidak peduli dengan proyek ini, sebaiknya dilaporkan ke aparat penegak hukum atas indikasi manipulasi material bangunan ini.

Senada dikatakan warga yang namanya minta untuk tidak ditulis menjelaskan, beberapa acian di atas pondasi bangunan itu sudah mengelupas karena terkena cucuran hujan dan lain sebagainya, yang diduga disebabkan semennya sedikit ketimbang pasir, sehingga kualitasnya tidak bagus.

”Kami masyarakat khususnya di sekitar ini merasakan pekerjaan ini tidak layak, dan jelas sebagai warga negara Indonesia kita merasa dirugikan,” jelasnya.

Sementara salah seorang tukang yang sedang mengerjakan proyek itu mengatakan, pihaknya tidak tahu menahu soal papan merek proyek irigasi ini. Menurutnya, dia beserta sejumlah tukang hanya mengerjakannya saja.

Setahu dia, pembangunan irigasi ini sepanjang 137 meter dengan kedalaman 60 CM dan lebar 50 CM.

“Berapa dananya kami juga tidak tahu, mungkin ratusan juta. Untuk rekanannnya kalau tidak salah namanya Syam,” kata dia.

Dia juga mengatakan bahwa proyek ini milik Dinas PU, tapi tidak tahu Dinas PU mana.

“Tidak tahu Dinas PU mana, kalau pengawas yang pernah datang namanya Suroto,” katanya.

Menurutnya, kendala pengerjaan proyek ini yaitu sulitnya pengangkutan material.

”Ngangkut materialnya sulit, karena mobil tidak bisa langsung masuk ke lokasi,” katanya.

Menurut dia, untuk lantai irigasi sudah di semen, meskipun hanya terlihat kasat mata hanya ditaburi acian semen dan pasir seadanya.

“Untuk lantainya sudah dikasih semen pak, kalau tidak dikasih semen, becek,” katanya.

Dia juga mengatakan, sekitar Tujuh hari ke depan, proyek pembangunan irigasi ini sudah selesai dikerjakan.

“Jika tidak ada halangan, mudah-mudahan minggu depan selesai,” katanya. (Firmansyah-MS)

  • Penulis: investigasi

Rekomendasi Untuk Anda

  • DPR: Lembaga Khusus, KPK Dapat Mengangkat Penyidik Dari Mana Saja

    • calendar_month Kam, 3 Des 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 22
    • 0Komentar

    ANGGOTA Komisi III DPR RI, John Kenedy Azis menyampaikan penyidik Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) dapat berasal dari institusi, maupun jabatan profesional lainnya, sehingga tidak hanya berasal dari Kepolisian. Hal tersebut disampaikan Azis saat mewakili DPR dalam memberikan keterangan terhadap perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK (UU KPK) yang dimohonkan oleh […]

  • Penguatan Inspektorat Daerah untuk Berantas Korupsi

    • calendar_month Sel, 16 Mei 2017
    • account_circle investigasi
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Dalam kurun 2009-2014, dari 439 kasus yang ditangani KPK, 45,33 persen di antaranya melibatkan penyelenggara pemerintahan. Sementara, data Kementerian Dalam Negeri menunjukkan, sejak era otonomi daerah hingga tahun 2014, sebanyak 318 kepala/wakil kepala daerah tersangkut kasus korupsi (kompas.com, 2017). Post Views: 277

  • Deni : Belum Ada Pangajuan Izin SBW dari Megang Sakti

    Deni : Belum Ada Pangajuan Izin SBW dari Megang Sakti

    • calendar_month Sel, 29 Sep 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 30
    • 0Komentar

    MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com — Belum ada pengajuan izin usaha maupun Izin Mendirikan Bangunan dari penangkaran Sarang Burung Walet (SBW) di Kecamatan Megang Sakti. Kebanyakan selama ini pelaku usaha enggan membuat izin karena malas berurusan dengan pemerintah, namun bila untuk memenuhi syarat tertentu, seperti untuk pinjaman ke Bank ataupun lainnya, baru mereka akan segera mengajukan izin usaha. Demikian diungkapkan Kepala […]

  • Bupati Mura Monitoring Progres Pembangunan Jalan Sumber Sari dan Megang Sakti

    Bupati Mura Monitoring Progres Pembangunan Jalan Sumber Sari dan Megang Sakti

    • calendar_month Kam, 18 Agu 2022
    • account_circle investigasi
    • visibility 32
    • 0Komentar

    MUSI RAWAS – | Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Machmud beserta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan monitoring progres pembangunan jalan di Desa Sumber Sari Kecamatan Sumber Harta dan Kelurahan Megang Sakti I, Kecamatan Megang Sakti, Kamis (18/08/2022). Kegiatan monitoring pembangunan akses jalan yang pertama berlokasi di wilayah Desa Sumber Sari, Kecamatan Sumber Harta […]

  • Asisten III Buka Sosialisasi Pengarustamaan Gender

    • calendar_month Sen, 13 Apr 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 13
    • 0Komentar

    MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com – Asisten III Bidang Kesra dan Keuangan Drs. Edi Iswanto mewakili Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti membuka acara Sosialisasi Pengarustamaan Gender, Senin (13/04/2015) bertempat di Ball Room Hotel Sempurna Kota lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Kegiataan tersebut dihadiri oleh Asisten III Drs. Edi Iswanto , Nara sumber dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak […]

  • Pemkab Musi Rawas Targetkan Program Bedah 5000 Rumah

    • calendar_month Sen, 26 Nov 2018
    • account_circle investigasi
    • visibility 30
    • 0Komentar

    Musi Rawas, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura) melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman setempat, menargetkan 5ribu unit rumah terealisasi dalam 5tahun untuk program bedah rumah bantuan dari Kementerian PU Perumahan Rakyat. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Mura melalui Kabid Perumahan Rakyat, Abu Hanifah saat dijumpai di perkantoran […]

expand_less