Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Peristiwa » Perlu Kepedulian, Kerusakan Hutan di Sumsel Masih Berlangsung

Perlu Kepedulian, Kerusakan Hutan di Sumsel Masih Berlangsung

  • account_circle investigasi
  • calendar_month Sel, 9 Mei 2017
  • visibility 9

PALEMBANG – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Selatan menyatakan berdasarkan pengamatan aktivis di sejumlah daerah kerusakan hutan di provinsi setempat masih berlangsung baik disebabkan faktor alam maupun ulah manusia.

Untuk mencegah terjadi kerusakan hutan yang semakin parah, diperlukan kepedulian semua pihak untuk menghentikannya dan penegakan hukum secara tegas baik terhadap masyarakat kecil maupun perusahaan besar, kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan Hadi Jatmiko, di Palembang, Selasa.

Menurut dia, hutan di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini mencapai seluas 3,5 juta hektare lebih, dari jumlah tersebut sebagian besar diprakirakan mengalami kerusakan baik ringan maupun berat.

“Hutan yang ada di provinsi ini dimanfaatkan secara berlebihan, kayunya ditebangi tanpa upaya penghijauan yang seimbang dan lahannya dimanfaatkan untuk pertambangan dan perkebunan dengan alasan pemanfaatan potensi daerah untuk kesejahteraan rakyat, sementara upaya pelestariannya sangat rendah” ujarnya.

Akibat terjadi kerusakan yang cukup luas, mengakibatkan hutan di provinsi yang memiliki penduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu tidak dapat berfungsi secara maksimal menyerap air hujan dan ketika musim hujan terjadinya luapan sungai di mana-mana yang dapat menimbulkan kerugian harta benda dan korban jiwa.

Kerusakan hutan di provinsi ini tidak boleh dibiarkan terus meluas karena dapat menghambat upaya penanganan perubahan iklim dan penyelamatan lingkungan hidup.

Untuk mengatasi masalah kerusakan hutan, Walhi menantang menteri lingkungan hidup se-Asia Pasific yang berkumpul di Kota Palembang pada 9-10 Mei 2017 dalam acara pertemuan “Bonn Challenge” yang merupakan upaya global untuk memulihkan 150 juta hektare lahan terdegradasi di dunia pada 2020 melakukan tindakan nyata dan tidak berpihak kepada perusahaan yang terbukti melakukan kejahatan lingkungan/perusak hutan untuk kepentingan bisnisnya.

Hutan perlu dikembalikan fungsinya sebagai gudang penyimpan air dan tempat penyerapan air hujan, sehingga air hujan yang berlimpah dapat disimpan di dalam tanah dan tidak langsung mengalir mengakibatkan meluapnya sungai dan banjir seperti yang terjadi di beberapa daerah pada musim hujan beberapa bulan terakhir ini.

Jika masalah kerusakan hutan tidak segera diatasi, bencana ekologi pada setiap musim hujan akan terus mengancam masyarakat dan pada tahun-tahun mendatang bisa semakin parah karena provinsi ini tergolong cukup rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor, kata Hadi. (ant)

  • Penulis: investigasi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Warga Bersama TNI/Polri Berjibaku Bersihkan Saluran Irigasi

    • calendar_month Sab, 1 Des 2018
    • account_circle investigasi
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Musi Rawas – Gerakan Gotong Royong semakin masif dilaksanakan di Kabupaten Musi Rawas. Sabtu (01/12/2018) dikoordinir langsung oleh Bupati Musi Rawas, H Hendra Gunawan bersama tidak kurang dari 500 personil yang terdiri dari Petani, Masyarakat, Pegawai Negeri Sipil, Pasukan Oranye dan Hijau, TNI dan Polri berjibaku membersihkan saluran irigasi sekunder di Desa Y Ngadirejo Kecamatan […]

  • Mapolsek Sinak Diserang, Tujuh Senpi Hilang

    • calendar_month Sen, 28 Des 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 9
    • 0Komentar

    JAYAPURA —  Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengungkapkan bahwa selain menewaskan tiga anggota polisi, tujuh pucuk senjata api juga hilang dalam penyerangan terhadap Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu malam (27/12). “Memang benar penyerangan yang terjadi Minggu malam sekitar pukul 20.45 WIT itu menyebabkan tiga anggota meninggal dan dua luka luka serta tujuh pucuk […]

  • Asian Games 2018, Pemkab Diminta Siapkan Produk Unggulan

    • calendar_month Kam, 9 Mar 2017
    • account_circle investigasi
    • visibility 10
    • 0Komentar

    PALEMBANG – Kepala Dinas Perdagangan Sumatera Selatan, Permana minta kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk menyiapkan produk unggulan daerah dalam menyongsong pelaksanaan Asian Games 2018. Post Views: 364

  • Gugatan PKB Soal Sistem Pemilu Proporsional Terbuka, Ditolak MK

    • calendar_month Rab, 27 Mei 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 8
    • 0Komentar

    JAKARTA — Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan terhadap pasal 5 dan pasal 215 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 atas tentang Pemilu Legislatif yang mengatur sistem Pemilu proporsional terbuka. Perkara tersebut merupakan gugatan dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai (DPP) PKB Imam Nahrawi. “Mengadili, menyatakan permohonan […]

  • Jual 7. 58 Ha Lahan Warga, Petani Di Musi Rawas Dijebloskan Penjara

    • calendar_month Rab, 27 Mar 2019
    • account_circle investigasi
    • visibility 7
    • 0Komentar

    MUSIRAWAS – FD (27) diduga dalangi aksi tindak kriminal penipuan, menjual 7.58 Hektar lahan milik Suryadi (45) warga Desa Batu Bandung, Kecamatan Tuan Pumpung Kepungut (TPK) Kabupaten Musi Rawas (Mura) kepada perusahaan PT GSSL. FD sempat melarikan diri dan bersembuyi sebuah tempat di Desa Muara Saling, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, ia tak berkutik […]

  • Tidak Mampu Tegakkan Perda Walet, IKPW Sebut Pemkab Mura ‘Banci’

    • calendar_month Sel, 22 Des 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 6
    • 0Komentar

    MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com — Lagi, Ketua Ikatan Keluarga Petani Walet (IKPW), Wisnu Handoyo mengatakan Pemkab Musi Rawas (Mura) ‘Banci’ karena tidak mampu menegakkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Walet. “Pemkab Mura banci karena tidak mampu menegakkan Perda Sarang Burung Walet (SBW). Mengenai Perda ini bukan hanya mandul tapi banci karena tidak ada upaya keseriusan dalam penindakan bagi […]

expand_less