Breaking News
light_mode
Trending Tags
Maaf, tidak ditemukan tags pada periode waktu yang ditentukan.
Beranda » Pemerintahan » Pupuk Subsidi Rawan Diselewengkan, Pemkab Mura Gandeng TNI

Pupuk Subsidi Rawan Diselewengkan, Pemkab Mura Gandeng TNI

  • account_circle investigasi
  • calendar_month Sel, 10 Feb 2015
  • visibility 28

MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com — Perbedaan harga pupuk subsidi dengan non subsidi cukup signifikan sehingga bila tidak diawasi rawan penyimpangan yang dilakukan oknum tertentu untuk kepentingan pribadi, ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumatera Selatan melalui Kabid Produksi Tanaman Pangan, Tohirin pagi tadi kepada Jurnalindependen.com, Selasa (10/02/2015) dikantornya, Komplek Agropolitan Centre Muara Beliti.

“Maka untuk mengawasi kecurangan dalam penyaluran pupuk subsidi, pemerintah menggandeng TNI untuk turut membantu bila terjadi pelanggaran dilapangan. Bahkan dalam masalah ini Pemkab Musi Rawas melalui DTPH sudah menandatangani Fakta Integritas demi untuk mencapai target hasil tanaman khususnya padi.

Dalam dokumen tersebut ditarget tahun 2015 ini produksi padi gabah kering giling 272.937 ton, jagung 16.062 ton dan kedelai 3.889 ton,” kata Tohirin.

Menurut Tohirin, Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi untuk Urea Rp 1.800,-/kg non subsidi Rp 5.500,- sedangkan pupuk NPK Rp 2.300,-/kg non subsidi Rp 6.600,-/kg. Bila mengacu kepada harga yang ada memang sangat menggiurkan oknum untuk curang, bisa saja pupuk urea subsidi yang berwarna pink dijual kepihak lain dengan harga Rp 3.000,-/kg atau pupuk NPK subsidi dijual dengan harga Rp 4.000,-/kg. Dengan pengawasan pihak TNI terutama komitmen Dandim 0402 mudah-mudahan kecurangan dapat ditekan seminimal mungkin.

Tohirin melanjutkan, Prosedur penyaluran pupuk berdasarkan pengajuan dari petani melalui kelompok tani yang ada dimasing-masing desa. Pengajuan ini disebut RDKK yang diajukan dari Januari – Desember tahun berikutnya, RDKK itu memuat luas lahan dan kebutuhan pupuk petani selama setahun dan rincian kebutuhan perbulannya untuk masing-masing jenis pupuk subsidi untuk kemudian pesan ke pengecer.

Dari Pengecer mengajukan ke Produsen pupuk dalam hal ini PT Pusri dan Petro Kimia melalui Distributor. Pihak pengecer sendiri untuk memesan pupuk membeli ke Produsen melalui Distributor, sedangkan petani mengambil dari Pengecer dengan membayar Cash sesuai HET.

“Timbul masalah penyaluran pupuk subsidi dari penyalur ke petani tidak sesuai HET karena terkadang petani mengambil pupuk subsidi ke pengecer dengan cara hutang, sedangkan HET berlaku bila Cash.

Terkadang ada laporan ke kami bahwa pengecer jual ke petani melebihi HET, diselidiki ternyata petani ambil pupuk dengan cara hutang, jadi pengecer mengenakan harga tinggi. Didalam peraturan ini tidak di tetapkan,” jelas Tohirin.

Sementara itu, Kepala Desa Pedang Kecamatan Muara Beliti Musi Rawas, Mirhoni mengaku tidak mengetahui adanya penyaluran pupuk subsidi di desanya.

“Selama ini kami tidak mengetahui mengenai pupuk subsidi tersebut di desa kami. Jadi kami tidak tahu apakah ada warga atau kelompok tani yang dapat jatah pupuk tersebut. Pernah memang dulu kebun bibit Gepeng dapat jatah pupuk subsidi tetapi mereka mengajukan sebagai kelompok tani, padahal itu perusahaan besar yang mempekerjakan karyawan ratusan,” kata Mirhoni. (fs)

Berita Terkait :

Tohirin : Pupuk Subsidi Langka karena Kuota Tidak Mencukupi Kebutuhan

Setiap Musi Tanam Pupuk di Mura Langka

 

  • Penulis: investigasi

Rekomendasi Untuk Anda

  • IKPW Pertanyakan Keseriusan Pemkab Mura Tegakkan Perda Walet

    • calendar_month Rab, 18 Nov 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 27
    • 0Komentar

    MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com — Ketua Ikatan Keluarga Petani Walet (IKPW), Wisnu Handoyo mempertanyakan keseriusan Pemkab Musi Rawas untuk menegakkan Perda tentang Walet. “Kami mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam hal pengurusan izin walet, soalnya jangan sampai ada kecemburuan sosial bila pemerintah tidak dapat bertindak tegas. Memang para penangkar harus mempunyai izin dan bayar pajak, konsekuensi bila mengingkari apakah […]

  • Jalur KTL Ditutup 5 Jam, Ini Penjelasan Kapolres

    • calendar_month Ming, 26 Apr 2020
    • account_circle investigasi
    • visibility 17
    • 0Komentar

    LUBUKLINGGAU – | Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) dari Simpang Lintas RCA hingga ke Masjid Agung As Salam Kota Lubuklinggau, sempat ditutup selama lima jam dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Penutupan mulai dilakukan pada Minggu 26 April 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kapolres Lubuklinggau, AKBP Mustofa menjelaskan langkah ini diambil […]

  • Empat Tahun NanSuko Jadikan Lubuklinggau Kota Terbaik Kedua di-Sumsel

    • calendar_month Sab, 1 Apr 2017
    • account_circle investigasi
    • visibility 24
    • 0Komentar

    LUBUKLINGGAU, Jurnalindependen.com – Genap sudah Empat tahun kepemimpinan NanSuko (Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe dan Wakil Walikota H Sulaiman Kohar), yang mana saat ini bisa dilhat dan dirasakan kemajuan yang dialami Kota Lubuklinggau.Kini Kota Lubuklinggau, telah menjadi Kota kedua setelah Palembang yang geliat ekonominya terbaik di Sumsel. Tercatat Kota ini semakin kondusif untuk […]

  • Mayat Pria Bercelana Loreng dengan Leher Tergorok Ditemukan di Banyuasin

    Mayat Pria Bercelana Loreng dengan Leher Tergorok Ditemukan di Banyuasin

    • calendar_month Jum, 12 Des 2014
    • account_circle investigasi
    • visibility 28
    • 0Komentar

    BANYUASIN – Jenazah seorang pria dengan leher tergorok menggerkan warga yang bermukim di sekitar Kompleks Terminal Tipe A Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, Minggu (14/12) pagi, sekitar 06.00 WIB. ‎Jenazah pria yang mengenakan celana loreng dan dalam kondisi bersimbah darah itu , kemudian diketahui bernama Edi Susanto (28) warga perumnas Griya Anugrah yang […]

  • Resesi Ekonomi, Harus Cepat Dipulihkan

    • calendar_month Kam, 5 Nov 2020
    • account_circle investigasi
    • visibility 15
    • 0Komentar

    JAKARTA – | Indonesia resmi masuk resesi pasca Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi kembali minus 3,49 persen pada kuartal III 2020, hari ini (5/11/2020). Kontraksi tersebut juga dialami pada kuartal sebelumnya, atau kuartal II 2020, mencatatkan minus 5,39 persen. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengatakan, kondisi tersebut sebagai akibat dari […]

  • Mari Jaga Stabilitas Keamanan Jelang Pilkada & Pilpres

    • calendar_month Sab, 7 Apr 2018
    • account_circle investigasi
    • visibility 45
    • 0Komentar

    JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengimbau semua pihak tidak menciptakan kegaduhan menjelang Pilkada serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019. Stabilitas keamanan maupun stabilitas sosial politik harus terjaga dengan baik, agar penyelenggaraan pesta demokrasi tidak ternodai dengan kericuhan maupun konflik horizontal. “Kondusifitas bangsa sangat penting. Jangan sampai pesta demokrasi dinodai oleh kerusuhan dan perpecahan […]

expand_less