Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Peristiwa » Riwayat Perjuangan Mewujudkan Nama ‘Indonesia’

Riwayat Perjuangan Mewujudkan Nama ‘Indonesia’

  • account_circle investigasi
  • calendar_month Kam, 13 Agu 2015
  • visibility 9

Tahun 1923, Bung Hatta bertemu dengan Bung Karno untuk pertama kalinya. Sejak itu, keduanya seolah-olah dipertautkan oleh alam; mereka berjuang bersama, dan puncaknya adalah ketika membacakan teks proklamasi kemerdekaan bersama. Keduanya memang terlihat seiring, tapi jika diperhatikan, Bung Hatta dan Bung Karno justru dipertemukan oleh perbedaan.

Sebelum bertemu dengan Bung Karno, Bung Hatta sudah aktif di Indische Vereeniging yang salah satu perjuangannnya adalah mewujudkan nama “Indonesia”.

Ceritanya begini. Februari 1922, Indische Vereeniging mengadakan rapat untuk memilih pengurus baru. Selain mengganti pengurus, ternyata peserta rapat juga sepakat untuk mengganti nama organisasi tersebut menjadi Indonesische Vereeniging. Penggantian nama dapat dimaknai bahwa gagasan tentang sebuah bangsa yang kongkrit telah tumbuh di kalangan intelektual Indonesia yang sedang menimba ilmu di Belanda, termasuk di benak Bung Hatta.

Setahun kemudian Bung Hatta aktif terlibat menjadi pengurus organisasi ini sampai akhirnya terpilih menjadi ketuanya pada 1926, setelah nama organisasi tersebut diganti lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI) pada 8 Februari 1925. Dengan menjadi ketua maka langkah Bung Hatta ke dunia politik terbuka sudah. Sikap organisasi yang semakin keras terhadap pemerintah Belanda telah menyebabkan organisasi ini dianggap melakukan penentangan. Orang tua para anggotanya diancam oleh pemerintah jajahan, karena membiarkan anaknya menjadi anggota PI atau mereka sendiri keluar dari jabatan negara, jika yang bersangkutan seorang pegawai negeri.

Bung Hatta mulai aktif mempropagandakan Indonesia ke berbagai kawasan di Eropa. Dalam berbagai kesempatan ia menuntut penggunaan kata “Indonesia” alih-alih “Hindia Belanda”. Berbagai konggres ia hadiri, terutama yang berkaitan dengan gerakan antikolonialisme, sampai akhirnya sepulang menghadiri konferensi Liga Internasional Wanita yang diselenggarakan di Swis, Bung Hatta beserta tiga rekannya ditangkap polisi Belanda.

Bung Hatta dituduh menghasut untuk menentang Kerajaan Belanda. Selama lima setengah bulan mereka ditahan dan diinterogasi berulang kali sampai akhirnya diajukan ke sidang pengadilan. Bung Hatta menolak didampingi seorang pengacara, ia akan melakukan pembelaan oleh dirinya sendiri. Sidang di pengadilan akhirnya memutuskan bahwa tuduhan terhadap Bung Hatta dan rekan-rekannya tidak dapat dibuktikan. Mereka dibebaskan.

Sebelas tahun lamanya Bung Hatta menempuh pendidikan di Belanda. Tanggal 5 Juli 1932 ia dinyatakan lulus sebagai sarjana ekonomi. Waktu studinya demikian panjang lantaran aktivitas dia di dunia pergerakan. Seminggu setelah dinyatakan lulus ia kembali ke tanah air. Selain gelar sarjana, oleh-oleh lain yang amat penting adalah 16 peti besi berisi buku. Bung Hatta adalah seorang kutu buku dan pencinta buku.

Bulan September 1932 Bung Hatta berjumpa Bung Karno untuk pertama kalinya. Sejak itu, keduanya seperti dipertautkan alam, berjuang bersama membela Tanah Air. Beberapa kali mereka harus menikmati pembuangan oleh pemerintah jajahan, kadang bersama namun lebih banyak ditempatkan di tempat yang berbeda. Puncak kerjasama keduanya terpatri abadi pada teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Di sana nama mereka berdua tertera sebagai wakil bangsa Indonesia.

Seperti disinggung di awal, Bung Hatta dan Bung Karno sejatinya dipertemukan oleh perbedaan, Polemik yang pertama antara keduanya mengenai strategi perjuangan terjadi pada dua surat kabar yang berbeda. Perbedaan pandangan antara keduanya dalam menyikapi berbagai persoalan terus mereka bawa sampai Indonesia merdeka dan keduanya memimpin Republik Indonesia. Puncak perbedaan itu terjadi pada 1956 ketika Bung Hatta akhirnya mengundurkan diri sebagai wakil presiden.

(Purnawan Basundoro, “Bung Hatta Proklamator Sederhana Nyaris Jadi Ulama” Intisari, 2009)–NationalGeographic

  • Penulis: investigasi

Rekomendasi Untuk Anda

  • KPK akan Perhatikan Daerah yang Sering Tersangkut Korupsi

    KPK akan Perhatikan Daerah yang Sering Tersangkut Korupsi

    • calendar_month Sel, 15 Des 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 4
    • 0Komentar

    JAKARTA — KPK akan memberikan perhatian lebih kepada daerah yang berkali-kali kepala daerahnya tersangkut korupsi. Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan mengatakna, lembaga antirasuah itu akan datang lebih cepat untuk melakukan pencegahan. Pahala Nainggolan mengatakan, pencegahan terhadap korupsi menjadi prioritas besar KPK. Upaya pencegahan akan lebih agresif mengingat penindakan yang dilakukan selama ini dinilai belum efektif. […]

  • Ini Klarfikasi PT BNS Terhadap Berita Miring yang Beredar

    • calendar_month Sab, 9 Jan 2021
    • account_circle investigasi
    • visibility 8
    • 0Komentar

    LUBUKLINGGAU – Seiring berkembang berita-berita miring terkait Perumahan PT Buraq Nur Syariah (BNS) beberapa hari terakhir, Chief Excecutive Officer (CEO) PT BNS, Prita Wulan Kencana, angkat bicara, Jum’at (8/1/2021). “Sebetulnya sudah capek juga melakukan klarifikasi. Sedikit-sedikit klarifikasi, bantahan dan sebagainya. Cuma sedikitnya, saya rasa perlu untuk disampaikan,” tulis Prita Wulan Kencana melalui pesan WhatsAppnya. Dikatakan […]

  • Sinergi Pemprov Sumsel dan PT Pos Indonesia Salurkan Bansos ke Masyarakat Terdampak Covid-19

    • calendar_month Sel, 5 Mei 2020
    • account_circle investigasi
    • visibility 6
    • 0Komentar

    PALEMBANG – | Gubernur Sumsel H Herman Deru menerima Kepala Regional 3 Kantor PT Pos Indonesia Palembang, Nyoman Sudanta beserta jajaran sehubungan dengan penawaran kerjasama dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, Selasa, 05/05) di ruang rapat Gubernur. “Terima kasih atas penugasan PT Pos Indonesia yang berperan dalam melayani pemerintah daerah terutama […]

  • Harga Karet Sumsel, ‘Naik’ Rp 286,-/kg Senin 18 Oktober 2021

    Harga Karet Sumsel, ‘Naik’ Rp 286,-/kg Senin 18 Oktober 2021

    • calendar_month Sen, 18 Okt 2021
    • account_circle investigasi
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Post Views: 359

  • Instagram Diretas Jutaan Informasi Akun Jebol

    • calendar_month Ming, 3 Sep 2017
    • account_circle investigasi
    • visibility 7
    • 0Komentar

    JAKARTA – Peretas dikabarkan telah mencuri informasi pribadi, seperti alamat email dan nomor kontak, jutaan akun Instgram. Post Views: 321

  • Harga Karet Sumsel, ‘Naik’ Rp 441,-/kg Senin 11 Oktober 2021

    • calendar_month Sel, 12 Okt 2021
    • account_circle investigasi
    • visibility 12
    • 0Komentar

    HARGA INDIKASI KARET PROV. SUMSEL, 11 OKTOBER 2021 dengan Kadar Karet Kering (KKK) sebagai berikut : 1. KKK 100% dibeli Rp 21.116,-/kg 2. KKK 70% dibeli Rp 14.781,-/kg 3. KKK 60% dibeli Rp 12.670,-/kg 4. KKK 50% dibeli Rp 10.558,-/kg 5. KKK 40% dibeli Rp 8.446,-/kg Harga hari ini NAIK Rp 441,-/kg dari harga pada […]

expand_less