Temuan gerbang Goliath menjadi benteng monumental yang menekankan betapa besar dan perkasa kota ini. Sebuah

Temuan gerbang Goliath menjadi benteng monumental yang menekankan betapa besar dan perkasa kota ini.

Sebuah gerbang besar yang digali di Israel mungkin menjadi tanda sebagai pintu masuk ke kota Alkitab, dan menandai bahwa pada masa kejayaannya kota itu adalah kota metropolis terbesar di wilayah tersebut.

Kota yang disebut Gath, sampai abad kesembilan SM dalam cerita Alkitab, diduduki orang Filistin –musuh bebuyutan Israel– yang memerintah kota. Perjanjian Lama juga menjelaskan Gath sebagai rumah Goliat, prajurit raksasa yang ditaklukan Raja Daud dengan ketapel.

Pemimpin arkeolog yang melakukan penggalian, Aren Maeir, dari Bar-Ilan University mengatakan bahwa temuan baru tersebut menunjukkan betapa mengesankan kota Filistin kuno dahulu.

“Kami tahu bahwa Kota Gath pada abad 10-9 SM adalah sebuah kota besar, mungkin yang terbesar di negeri itu,” kata Maeir kepada Live Science melalui email.

“Temuan ini menjadi benteng monumental yang menekankan betapa besar dan perkasa kota ini.”

Situs Kuno

Gerbang yang ditemukan di Tell es-Safi, dihuni terus-menerus selama hampir 5.000 tahun. Arkeolog telah menggali di tempat tersebut sejak tahun 1899, tak sampai beberapa dekade terakhir hingga akhirnya mereka menyadari betapa besar sisa-sisa keruntuhan Zaman Besi.

Kedua ukuran pemukiman yang mengesankan dan disebutkan dalam cerita Alkitab menunjukkan pada peneliti bahwa situs tersebut memang kota bersejarah Gath. Kota itu diperintah oleh orang Filistin, yang tinggal di sebelah kerajaan Yahudi dan Israel. Kebanyakan ahli berpendapat bahwa Gath dikelilingi dan menjadi tempat pembuangan limbah oleh Hazael, raja Aram Damaskus, pada 830 SM.

Tim ini menggali parit untuk mencari benteng kota kuno ketika mereka menemukan permukaan atas gerbang monumental dan benteng. Karena dinding yang tersisa begitu besar, mungkin diperlukan beberapa musim untuk sepenuhnya menemukan mereka.

Sejauh ini, hanya permukaan atas struktur yang terlihat, tapi berdasarkan ukuran dan bentuk batu yang digunakan untuk membuatnya, tembok kota pasti berukuran cukup besar. Benteng perkasa yang akan membentuk batas mengesankan yang mencegah Kerajaan Yehuda dari perluasan ke arah barat.

Tim juga menemukan besi dan sebuah kuil Filistin dekat gerbang monumental, dengan beberapa tembikar dan temuan lain yang biasanya terkait dengan budaya orang Filistin. Meskipun tembikar merupakan gaya khas orang Filistin, hal itu juga menunjukkan unsur teknik Israel, menunjukkan budaya mempengaruhi satu sama lain dalam cara-cara yang tidak terkait dengan perang.

Hal ini mencerminkan hubungan intens dan beraneka rupa yang ada antara orang Filistin dan tetangga mereka. Meskipun orang Filistin sering dianggap sebagai musuh bebuyutan dari Israel dan Yehuda, hubungan itu jauh lebih kompleks.

(Lutfi Fauziah/Sumber: Foxnews)–NationalGeographic

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *