MUSIRAWAS – ANGGARAN pembelian sekeping seng gelombang ukuran 7 kaki sebesar Rp264 ribu, dinilai spektakuler.

MUSIRAWAS – ANGGARAN pembelian sekeping seng gelombang ukuran 7 kaki sebesar Rp264 ribu, dinilai spektakuler. Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, layak masuk Museum Rekor Indonesia.

Demikian disampaikan Indra Kesuma dari Komunitas Masyarakat Marginal (KOMUNAL) Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dalam percakapan lepas, Kamis (19/2).

“Harga yang ditetapkan oleh Dinas PU CK ini, tergolong sangat mahal, dan merupakan rekor baru sepanjang sejarah transaksi jual beli seng di Lubuklinggau bahkan mungkin di Indonesia,” katanya. “Karena itu, sudah selayaknya bila Dinas PU Cipta Karya Musirawas masuk rekor MURI, dengan kategori pembelian seng termahal.”

Senada, Sekretaris DPC Laskar Anti Korupsi Pejuang 45 (LAKI P 45) Kota Lubuklinggau, Ahlul Fajri, juga sepakat bila Dinas PU CK masuk rekor MURI, karena sepengetahuannya baru kali ini dia mendengar ada seng gelombang ukuran 7 kaki semahal itu.

Terkuaknya harga seng ini diketahui dari gunning atau penunjukan penyedia jasa pembangunan Gedung Guru Convention Center (GCC) tahap III tahun 2013. Dalam gunning bernomor 600/922/PUCKTR/2013 yang ditujukan pada PT. Jaka Utama Persada, tertulis harga satuan seng itu Rp264.135,71 atau Rp26.413.571,49 per 100 keping.

Harga ini jauh melampaui harga pasaran seng di daerah ini. Sebab berdasarkan investigasi di beberapa toko bangunan yang ada di Kota Lubuklinggau, harga per kodi atau 20 keping seng gelombang ukuran 7 kaki berkisar Rp950 ribu, atau Rp47.500 per keping.

“Seng gelombang yang bagus mereknya swan crown,” terang salahsatu pemilik toko bangunan di bilangan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kamis (15/1). “Kalau sama bapak, cukup bayar Rp938 ribu saja sekodinya.” (iwan-PerjuanganRakyat.Com)

Berita Terkait :

Fantastis, Anggaran Seng Untuk Proyek GCC Mura Capai Rp 264 Ribu/Keping

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *