JAKARTA – | Kepala Group Inovasi Keuangan Digital (IKD) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono menilai model bisnis berbasis pembiayaan masih memiliki risiko paling tinggi dalam dunia bisnis financial technology (fintech).
“Dari segi risiko mungkin masih di rangking pertama adalah pembiayaan,” ujar Triyono dalam diskusi yang digelar di Gedung Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta, Jumat.
Triyono menjelaskan bisnis model pembiayaan berbeda dengan model bisnis lainnya, seperti bisnis perencanaan keuangan. Dalam bisnis perencanaan keuangan, risiko permasalahan terkait keuangan yang timbul relatif tidak besar.
Namun dalam model bisnis pembiayaan, kata dia, risiko permasalahan yang muncul terkait keuangan atau pembiayaan sangat rentan terjadi.
“Nanti misalnya ada project yang nantinya tidak berjalan dengan baik, dengan benar, atau mungkin perencanaan yang tidak sesuai dengan yang dipikirkan di awal. Jadi sisi pembiayaan akan masih tinggi risikonya,” ucap Triyono.
Lebih lanjut Triyono mengatakan bahwa OJK terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang tata cara melakukan transaksi digital yang aman.
“Kami tidak henti-hentinya melakukan pendidikan kepada para nasabah bagaimana melakukan transaksi digital keuangan yang aman dan bagaimana memahami risikonya supaya tidak mengalami kerugian, tapi justru bisa memanfaatkan layanan keuangan itu secara baik, benar, dan bermanfaat,” ucap dia. | sumber : antara