Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Hukum » Megawati Ucap Terima Kasih pada Presiden Prabowo Usai Pulihkan Nama Baik Bung Karno

Megawati Ucap Terima Kasih pada Presiden Prabowo Usai Pulihkan Nama Baik Bung Karno

  • account_circle investigasi
  • calendar_month Ming, 12 Jan 2025
  • visibility 15

JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, tak kuasa menahan haru saat menyampaikan terima kasih atas pencabutan TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967, yang menghapus keputusan pencabutan kekuasaan Presiden Sukarno.

Pencabutan tersebut menjadi langkah penting dalam memulihkan nama Bung Karno, yang selama ini tercoreng oleh tuduhan yang tak terbukti.

Dalam pidato politiknya di acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat, 10 Januari 2025, Megawati mengungkapkan rasa terima kasihnya tidak hanya kepada MPR, namun juga kepada Presiden Prabowo Subianto.

“Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah merespons pimpinan MPR terkait tindak lanjut pemulihan nama baik dan hak-hak Bung Karno sebagai Presiden RI pertama,” ujarnya sambil terisak.

Megawati mengungkapkan bahwa peringatan HUT ke-52 PDIP kali ini sangat istimewa karena bersamaan dengan pencabutan TAP MPRS tersebut, yang telah menunda pemulihan nama dan sejarah Bung Karno selama lebih dari 57 tahun.

“Setelah 57 tahun, akhirnya nama dan sejarah Bung Karno dipulihkan,” katanya.

MPR dalam keputusan terbarunya menegaskan bahwa tuduhan terhadap Bung Karno terkait peristiwa G30S PKI tidak pernah terbukti dan batal demi hukum.

“Tidak pernah ada proses hukum apapun yang dilaksanakan untuk membuktikan tuduhan tersebut hingga Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970,” kata Megawati.

Sebagai bentuk penghargaan atas keputusan ini, Megawati, atas nama pribadi, keluarga, dan partai, mengucapkan terima kasih yang mendalam.

Ia juga menegaskan bahwa jika sebuah kesalahan terjadi, maka kesalahan tersebut harus diakui.

“Kalau memang salah, harus salah. Ini namanya politisasi. Saya atas nama pribadi, keluarga Bung Karno, dan juga keluarga besar PDIP mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan dan anggota MPR periode 2019-2024,” tambahnya.

Pemulihan Nama Bung Karno: Sejarah yang Tertunda

Diketahui, pada 9 September 2024, MPR Indonesia secara resmi mencabut TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967, yang berisi pencabutan kekuasaan Presiden Soekarno, yang menyatakan bahwa Sukarno mendukung dan melindungi para pelaku Gerakan 30 September (G30S).

MPR, melalui Ketua MPR Bambang Soesatyo, menyatakan bahwa dokumen tersebut tidak berlaku sejak 2003.

Keputusan tersebut merespons surat dari Menteri Hukum dan HAM mengenai tindak lanjut pemulihan nama baik Soekarno.

Bambang Soesatyo menambahkan bahwa meski secara yuridis TAP tersebut sudah tidak berlaku, penyerahan dokumen itu kepada keluarga Presiden Soekarno secara simbolis diperlukan untuk menyelesaikan persoalan psikologis dan politis yang ada.

Guntur Soekarnoputra, putra sulung Soekarno, mengungkapkan bahwa keluarga telah menunggu lebih dari 57 tahun untuk keadilan bagi ayahnya.

“Tuduhan keji yang tidak pernah dibuktikan melalui proses peradilan telah memberikan luka yang sangat mendalam bagi keluarga besar kami maupun rakyat Indonesia yang patriotik dan nasionalis,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, sejarawan Asvi Warman Adam menyebutkan bahwa pemberian gelar pahlawan kepada Soekarno bersama Muhammad Hatta pada 2012 sudah menjadi langkah awal dalam pemulihan nama baik Soekarno.

Namun, ia menilai apa yang dilakukan MPR sekarang lebih kepada penegasan ulang daripada pencabutan.

“Menurut saya, istilah yang tepat bukan mencabut, tetapi menegaskan kembali,” jelasnya.

Harapan untuk Generasi Muda

Selain itu, menurut sejarawan Bonnie Triyana, banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 sudah tidak berlaku sejak 2003.

Ia berharap pemulihan nama baik Bung Karno dapat memberikan dorongan bagi generasi muda, khususnya milenial dan Gen Z, untuk lebih berani menggali sejarah Indonesia yang penuh kontroversi.

“Saya pikir momentumnya sekarang tepat, di saat kita semua sudah bisa mulai merefleksikan masalah ini. Bukan hanya masyarakat, tetapi juga elit,” ujarnya.

Pemulihan nama Bung Karno ini menjadi simbol dari pentingnya menghadapi dan merefleksikan kembali sejarah masa lalu yang penuh dengan dinamika politik, sekaligus memberikan penghargaan yang layak kepada sosok yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. (***).

  • Penulis: investigasi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Edo Tewas Diamuk Massa, Roki “Keok” Dipelor

    • calendar_month Sel, 3 Sep 2019
    • account_circle investigasi
    • visibility 5
    • 0Komentar

    *Berakhirnya Sepak Terjang Kawanan Begal di Mura MUSI RAWAS – | Sepandai pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga perumpamaan yang pantas diberikan Dua kawanan pelaku begal sadis bersenjata Leonardo alias Edo (30) dan Roki Saputra (18) keduanya warga Lubuk Ngin, Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas (Mura). Betapa tidak, belum sempat nikmati hasil curiannya. Masing-masing pelaku, […]

  • Diskominfo Musi Rawas Gelar Acara Sosialisasi Persandian Pengamanan Informasi

    • calendar_month Rab, 19 Sep 2018
    • account_circle investigasi
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Musi Rawas, – Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Musi Rawas (Mura) gelar acara Sosialisasi Persandian Kesadaran Pengamanan Informasi Tahun 2018, di Ballroom Hotel Hakmaz Taba Lubuklinggau, Rabu (19/09). Plt Kepala Dinas Kominfo Musi Rawas M Rozak dalam laporannya menyampaikan dasar pelaksanaan kegiatan, yakni Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, Undang-undang […]

  • Kondisi Ekonomi Tidak Berpihak Kepada Rakyat Akibat Ulah Elit Indonesia

    • calendar_month Sen, 2 Apr 2018
    • account_circle investigasi
    • visibility 10
    • 0Komentar

    JAKARTA, —Kondisi terkini Indonesia  terkait keberpihakan ekonomi yang semakin tidak berpihak  kepada rakyat  mendapat perhatian  dan kritikan tajam Prabowo Subianto,  Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kritikan  tajam Prabowo tersebut  terungkap dalam pidatonya di acara kampanye calon gu­bernur-wakil gubernur Jawa Barat Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Depok, Minggu (1/4/2018). Menurut dia, akibat ulah para elite di Indonesia, […]

  • Wali Kota – Bupati Mura Ucapkan Ultah Kepada Pangdam II Sriwijaya

    • calendar_month Sen, 25 Jul 2022
    • account_circle investigasi
    • visibility 8
    • 0Komentar

    LUBUKLINGGAU – | Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe menghadiri acara malam ramah tamah bersama Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi  di Ballroom Hotel Dewinda Kota Lubuklinggau, Senin (25/7/2022) malam. Acara yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Pangdam II Sriwijaya ini berlangsung meriah. Wali Kota Lubuklinggau bersama Bupati Musi Rawas, Hj Ratna […]

  • Diduga Limbah Pabrik Olahan Tapioka Cemari Anak Sungai

    • calendar_month Kam, 13 Agu 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 10
    • 0Komentar

    LUBUKLINGGAU, Jurnalindependen.com — Diduga limbah pabrik pengolahan ubi tapioka di dekat jembatan depan Kantor Camat Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau cemari lingkungan. Pantauan wartawan, usaha pengolahan ubi tapioka tersebut belum lama berdiri namun limbah hasil olahan dibuang begitu saja ke anak sungai di wilayah Kelurahan Perumnas Rahma. Sutrisno (45) salah seorang pengemudi motor yang melintas […]

  • KPU Tak Kenal Istilah Bumbung Kosong dalam Pilkada

    • calendar_month Jum, 24 Jul 2015
    • account_circle investigasi
    • visibility 20
    • 0Komentar

    JAKARTA — Mekanisme bumbung kosong atau kotak kosong yang diusulkan untuk mengantisipasi hanya adanya satu pasangan calon yang mendaftar dalam Pilkada tidak dapat diakomodir dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2015 ini. Pasalnya, mekanisme tersebut tidak dikenal dalam Undang-undang Pilkada. “Kami diminta pendapat oleh presiden (tentang itu), kami sampaikan bahwa UU 8 tahun 2015 tidak mengenal istilah […]

expand_less