Dilatari Sakit Hati, Dua DPO Pembunuh Jaga Malam Pasar Mabo di Tangkap

oleh -35 Dilihat

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1603218/public_html/jurnalindependen.com/wp-content/themes/majalahpro/template-parts/content-single.php on line 90
banner 468x60

LUBUKLINGGAU – | Tim Macan Linggau Satreskrim Polres Lubuklinggau, akhirnya berhasil mengukap kasus pembunuhan Mediansyah (21) seorang penjaga malam Pasar Mambo Kelurahan Pemiri Lubuklinggau.

Tidak memakan waktu lama, dalam pelariannya dua orang tersangka Cincong (23) dan Yansyah (40) statusnya bersaudara, akhirnya berhasil diringkus. Keduanya warga Jalan Irian, RT. 15 Kelurahan Jawa Kanan SS Kota Lubuklinggau diborgol ketika berada disebuah lokasi persembunyianya di dusun Merantau PUT, Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Senin (4/8) malam sekitar pukul 23.30 wib.

banner 336x280

Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono membenarkan adanya kejadian aksi tindak kriminal pembunuhan, terhadap salah seorang korban penjaga malam pasar mambo. Sebelumnya, pihaknya telah menindaklanjuti kejadian dengan melalukan penyelidikan dan penyidikan atas perkara. Dimana, salah satunya, dengan sigap setelah lebih dulu menetapkan DPO dua tersangka yakni Cincong dan Yansa berhasil ditangkap dalam pelariannya.

“Setelah kita sebar foto kedua DPO, kita pun dengan mendapatkan informasi warga. Kalau keduanya tengah berada sebuah lokasi dusun Merantau PUT Bengkulu, tanpa perlawanan keduanya kita amankan,” terangnya.

Lebih jauh, Dwi Hartono yang juga pernah menjabat Kasatlantas Polres Lubuklinggau menegaskan. Semua dari hasil penyidikan sementara, keduanya mengakui semua perbuatannya. Adapun melatar belakangi keduanya nekat menghabisi nyawa korban, hanya karena selisih paham berujung sakit hati.

“Kronologis kejadian sendiri, pertama kali Mediansyah (Korban/red), bersama rekannya Chaidir (Saksi/red) tengah berada dibawah jembatan RS Shobirin tidak jauh dari lokasi tempatnya bekerja,” jelas Dwi Hartono menceritakan pengakuan korban.

Kemudian, masih dalam kejadian. Tanpa disadari kedua korban ini, lagi duduk nyantai langsung di kejar 4 orang membawa senjata tajam celurit dan pisau. “Lantas, melihat kejauhan keduanya menghindar dengan berlari ke arah pasar. Chaidir (Saksi/red) langsung masuk ke pos jaga dekat PD pasar. Sedangkan korban, juga terus berlari jatuh lalu disanalah korban menggunakan sajam ditusuk hingga meregang nyawa,” bebernya. | NRD

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.